HOTLINE : 08118011009 | 08153900888 | 0819 1922 0001 consultant@hrconsultingsetia.com

Kalau Anda telah melalui belasan bahkan puluhan wawancara kerja untuk mendapatkan pekerjaan impian, pasti Anda sudah akrab dengan pertanyaan, “Ceritakan tentang kelebihan dan kekurangan,” saat wawancara kerja. Pertanyaan ini mengecoh.

Mungkin Anda bingung, haruskah dijawab dengan jujur? Misalnya seperti: “Kelebihan saya adalah punya selera humor yang bagus, tidak merokok, dan mudah bergaul. Sedangkan kekurangan saya adalah saya sering terlambat dan mudah bosan.” Atau haruskah menjawab seperti ini: “Saya pekerja keras, logis, dan senang menganalisis. Sementara kekurangan saya adalah terlalu perfeksionis dan kadang bekerja sampai tidak ingat waktu.” Jawaban pertama terdengar sangat jujur, namun mungin membuat Anda gagal mendapat pekerjaan. Jawaban kedua terdengar bagus, namun suatu hari bisa menjadi bumerang ketika tidak terbukti. Jawaban kedua juga menunjukkan kalau Anda tidak mampu mengukur dan mengenali diri sendiri.

Cara menjawab kelebihan

1. Kaitkan kelebihan dengan pekerjaan yang dilamar
Selalu kaitkan pertanyaan dengan posisi yang Anda lamar. Misalnya jika Anda melamar untuk posisi wartawan, maka Anda bisa menyinggung soal kemampuan menulis, bisa bekerja di bawah tekanan, terbiasa dengan deadline, dan punya koneksi yang luas.

2. Kaitkan kelebihan dengan visi dan misi perusahaan
Katakanlah Anda menyebutkan inovatif sebagai salah satu kelebihan. Saat Anda wawancara di sebuah perusahaan dekorasi untuk pernikahan, Anda bisa menjelaskan konsep-konsep terbaru untuk menggaet klien.

3. Mampu memberikan contoh konkret dari setiap kelebihan
Agar pewawancara lebih yakin, Anda harus benar-benar menunjukkan kelebihan yang Anda sebutkan.

Hal ini juga menunjukkan kalau Anda sungguh-sungguh dan penuh persiapan. Ketika Anda menyinggung kemampuan menulis, bawalah portofolio berupa contoh tulisan.

Cara menjawab kekurangan

Mendiskusikan soal kekurangan lebih sulit daripada mendiskusikan kelebihan. Ketika Anda disuruh menjawab kekurangan dan kelebihan, usahakan jawab kekurangan lebih dulu baru kelebihan agar meninggalkan kesan positif. Ini trik cara menjawabnya.

1. Otentik
Beri jawaban otentik, bukan generik. Jawaban otentik membuat Anda dipercaya sehingga lebih mudah dibahas. Ketika Anda berbohong, Anda harus menambal dengan kebohongan lebih canggih supaya terdengar meyakinkan bukan?

Misalnya Anda bisa menjawab kalau selama ini lebih fokus pada hal besar daripada hal kecil. Hal ini menyebabkan Anda sering melewatkan detail-detail kecil.

2. Pastikan kelemahan tidak berefek buruk pada pekerjaan
Pilih kelemahan yang tidak berhubungan langsung dengan performa kerja, tidak bertentangan dengan visi misi perusahaan, dan tidak menjatuhkan harga diri Anda. Misalnya jangan bahas kalau Anda tidak sabaran padahal posisi yang Anda lamar adalah sebagai costumer service.

Kalau Anda melamar sebagai akuntan, maka Anda bisa menjawab public speaking sebagai kelemahan. Selama Anda pandai soal angka, kelemahan ini tidak menjatuhkan nilai Anda di mata pewawancara. Harus diingat, jangan terlalu memandang rendah diri sendiri. Pewawancara akan menganggap Anda tidak mampu mengapresiasi kelebihan diri.

Akhiri dengan memberikan solusi

Ketika Anda merasa buruk setelah menceritakan kekurangan, jangan khawatir karena Anda tetap bisa mengakhiri sesi wawancara dengan baik. Ceritakan langkah-langkah apa yang Anda usahakan untuk memperbaiki kekurangan.

Mari simak lagi situasi yang sudah disebutkan sebelumnya. Misalnya Anda melamar sebagai akuntan dan lemah dalam public speaking. Anda bisa bilang seperti ini:

“Saya sadar tidak terlalu pandai dalam public speaking. Karenanya, saya selalu meluangkan waktu untuk berlatih sebelum berbicara di depan umum. Saya akan membuat catatan kecil supaya tidak gugup dan akhirnya lupa dengan apa yang harus saya katakan.” Nah, sekarang Anda sudah mengetahui triknya. Semoga berhasil